Manajemen keuangan bisnis makanan

Manajemen Keuangan Bisnis Makanan Dan Cara Menganalisis Laporannya

Satu tantangan pengusaha ketika mereka menjalankan bisnis makanan adalah dalam hal memanajemen keuangannya. Dengan perencanaan dan pengaturan yang efisien, pengusaha bisa kok mengelola keuangan secara efektif dan mentransparansi laporan jangka panjang bisnisnya. Manajemen keuangan bisnis makanan melibatkan pengelolaan anggaran, pencatatan pengeluaran serta catatan pemasukan, pengelolaan inventaris dan arus kasnya.

Sebagai pemilik bisnis makanan, kamu perlu memiliki pemahaman yang jelas tentang situasi keuangan untuk membuat keputusan yang matang. Ini cukup penting untuk menerangkan bahwa bisnis yang dijalankan stabil secara finansial dan diposisikan untuk terus tumbuh. Mengelola bisnis berbeda dengan merancang bisnis plan, pengusaha membutuhkan rencana bisnis terlebih dahulu. Baru kemudian belajar mengelola dan menerapkan planing bisnis yang sebelumnya dibuat.

Manajemen Keuangan Bisnis Makanan

Untuk memiliki manajeman keuangan yang sehat, pengusaha membutuhkan keilmuan dan SDM yang mendukung. Mari kita ambil contoh kafe kecil yang menyajikan sarapan dan makan siang. Kafe tersebut telah beroperasi selama setahun dan telah mengalami beberapa tantangan keuangan, lantas bagaimana manajemen keuangan yang mereka lakukan ? Setidaknya ada 9 tahapan yang telah mereka jalankan, meliputi :

Merancang Anggaran

Satu aspek penting dari manajemen keuangan khususnya dibidang food and beverage yang efektif ialah, membuat anggaran. Ini merupakan rencana keuangan yang menguraikan perkiraan pendapatan dan pengeluaran per-periodik ( bulanan dan tahunan ). Dengan adanya rancangan anggaran, pengusaha kafe tersebut dapat merencanakan pengeluarannya dengan baik, menghindari pengeluaran berlebihan, dan memastikan mereka mempunyai arus kas transparan untuk mengoprasionalkan bisnis makanan mereka.

Catatan Keluar Serta Pemasukan

Mencatat uang keluar serta pemasukan juga perlu dilakukan bagi pengusaha kafe, karena ini standar dalam mengelola keuangan kafe secara efektif. Mereka bisa melihat semua pengeluaran, termasuk belanja bahan baku, tenaga kerja, sewa, utilitas, dan biaya operasional. Dengan melakukan itu, pengusaha kafe dapat mengidentifikasi area di mana mereka mungkin mengeluarkan terlalu banyak uang dan bisa langsung melakukan penyesuaian anggaran.

Buka Artikel Ini :  Cara Menabung Logam Mulia Di Pegadaian

Menyimpan catatan itu penting dalam manajemen keuangan bisnis makanan secara benderang. Pengusaha bisa memelihara catatan terbaru dari semua transaksi keuangan, termasuk faktur, kwitansi, dan laporan mutasi rekening. Dengan demikian, pengusaha tersebut dapat melihat kinerja keuangannya dan mampu membuat keputusan berdasarkan data yang tersturktur.

Laporan Inventaris

Mengelola inventaris perlu dilakukan dalam pengelolaan bisnis makanan, apalagi untuk seorang pengusaha kafe. Buatlah laporan inventarisnya secara sistematis agar dapat memastikan perusahaan memiliki stok yang tersedia dalam memenuhi permintaan pelanggan. Sehingga, dapat terhindar dari overstocking serta understocking, yang menyebabkan terjadinya pemborosan serta hilangnya keuntungan.

Kelola Arus Kasnya

Penelolaan arus kas perlu dilakukan oleh pengusaha kafe ketika merancang keuangan mereka secara sistematis. Sebaiknya, lihat serta kelola laju arus kasnya secara periodik, termasuk laju arus kas yang masuk serta pengeluaran. Dengan melakukannya, mereka dapat meyakinkan bahwa usaha tersebut memiliki uang tunai cukup untuk memenuhi pengeluaran, membayar belanja dari pemasok serta untuk melanjutkan pertumbuhan bisnisnya.

Negosiasi Bersama Pemasok

Bernegosiasi bersama pemasok akan membantu pengusaha menghemat pengeluaran uang untuk belanja persedian bahan baku didapur. Sebagai pengusaha dibidang makanan, kamu bisa berkeliling serta membandingkan harga satu pemasok yang berbeda untuk menemukan penawaran yang sesuai anggaran belanja. Selanjutnya, kamu tinggal menegosiasikan persyaratan pembayaran serta tambahan diskon agar menghemat modal belanja untuk siklus jangka panjang.

Kelola Hutang

Mengelola utang sebaiknya menjadi perhatian utama ketika kamu sedang menyusun manajemen keuangan bisnis makanan kulineran. Pengusaha kafe tersebut juga telah melakukan pengelolan hutang mereka, termasuk pinjaman dan saldo kartu kredit. Selain itu, lakukan pembayaran tepat waktu untuk menghindari biaya keterlambatan dan penalti serta mempertahankan skor kredit yang baik.

Lihat Margin Keuntungan

Melihat catatan margin keuntungan menjadi dasar dalam menjalankan bisnis apapun. Pengusaha perlu menghitung margin keuntungan dengan terperinci agar mereka tahu apakah hasilnya dapat menebus biaya bisnis yang ada dan apakah memberikan untung untuknya. Pengusaha cerdas mampu mengidentifikasi area kronis untuk menaikkan harga atau mengurangi biaya untuk meningkatkan margin keuntungan.

Buka Artikel Ini :  Kebijakan Yang Dilakukan Pemerintah Dibidang Fiskal Untuk Mengatasi Inflasi Adalah

Bekerjasama Dengan Profesional

Mencari nasihat profesional dapat membantu pengusaha dalam menghasilkan satu keputusan yang sesuai. Silahkan berkonsultasi bersaman akuntan, penasihat dibidang keuangan dan mentor bisnis profesional untuk membantu memanajemen keuangan usaha makanan kulineran yang dijalankan tersebut secara benar. Sehingga, kamu tidak salah ketika akan melakukan pengelolaannya.

Menganalisis Data Laporan Keuangan Bisnis Makanan

Menganalisis data laporan keuangan ternyata aspek utama dari manajemen keuangan bisnis makanan lho. Laporan data keuangan ini akan menggambarkan secara rinci mengenai keadaan keuangan dari bisnis, serta dapat dijadikaan rujukan dalam pengambilan keputusan operasional bisnisnya.

Langkah yang bisa dilakukan untuk memulai menganalisis data laporan keuangan usaha makanan, meliputi :

1. Meninjau Laporan Laba & Rugi

Laporan laba & rugi menerangkan ringkasan pendapatan masuk, data biaya, dan pengeluaran selama perperiode terjadwal. Tinjauan ini dapat memperlihatkan laba & rugi bisnis dalam periode bulan dan tahun. Dengan meninjau laporan laba & rugi, pemilik usaha makanan ini dapat mengidentifikasi area kekuatan serta kelemahan dalam operasional bisnisnya. Misalnya, jika harga pokok penjualan terlalu tinggi, pemilik perlu meninjau serta merampingkan biaya produksinya.

2. Menganalisis Neraca

Neraca mampu menerangkan gambaran mengenai posisi keuangan dari bisnis apapun, termasuk bisnis makanan kulineran. Neraca dapat diatur disatu titik waktu mingguan, bulanan serta pertahun. Laporan data neraca memperlihatkan data aset, total kewajiban serta modal awal yang berjalan. Memeriksa neraca, akan membuat pemilik bisnis makanan tahu apakah bisnis tersebut memiliki sejumlah aset untuk menyelesaikan satu kewajibannya. Apabila memiliki banyak kewajiban daripada aset, pemilik perlu menindak secara korektif untuk menyelaraskan neraca keuangannya.

3. Hitung Proyeksi Rasio Keuangan

Proyeksi rasio keuangan ini menggambarkan wawasan mengenai kondisi keuangan yang berjalan untuk semua bisnis termasuk dibidang kuliner non kafe. Tiga proyeksi rasio utama yang sebaiknya perlu dihitung meliputi :

  • Rasio margin laba kotor : Ini mengukur profitabilitas bisnis dan dihitung melalui pembagian dari data laba kotor dengan data pendapatan.
  • Margin perputaran persediaan : Rasio perputaran akan mengukur tingkat efisien bisnis mengelola persediaannya. Dain dihitung dengan pembagian dari data HPP (harga pokok penjualan) dengan data persediaan rata-ratanya.
  • Margin rasio lancar : Ini akan menerangkan tingkat kemampuan untuk pembayaran kewajiban dalam periode jangka pendek. Dan dihitung melalui pembagian data dari aset lancar dengan data kewajiban lancarnya.
Buka Artikel Ini :  Surat Keterangan Usaha Kuliner : Bikin SKU Online Aja Bisnis People!

4. Analisis Data Arus Kasnya

Laporan data kas menerangkan aliran dana masuk serta keluar dari banyaknya uang tunai untuk sekali perputaran dibisnis makanan. Menganalisis laporan data arus kas, akan menjadikan data untuk pemilik ketika ingin mengetahui apakah mereka mempunyai uang tunai cukup untuk memenuhi pengeluarannya, demi menunjang sisi pertumbuhan bisnis. Laporan data arus kas dimuat menjadi tiga bentuk khusus, meliputi :

  • Arus dara operasional : Ini menerangkan arus kas untuk data masuk serta keluar dari operasional bisnis, seperti penjualan, pembayaran ke pemasok, dan penggajian karyawan.
  • Aktivitas modal  : Ini akan menerangkan data arus kas dari modal, seperti modal membeli atau akusisi aset.
  • Arus pembiayaan : Ini akan menggambarkan keadaan data arus kas dari kegiatan pembiayaan usaha, seperti pinjaman kredit serta ekuitas non modal.

5. Bandingkan Ke Standar Industri

Terakhir, pemilik bisnis makanan harus membandingkan data laporan keuangan terhadap standar industri yang ada. Ini dilakukan untuk melihat seperti apa kinerja mereka terhadap pesaing di industri dengan kategori sama. Setidaknya melibatkan penelitian dengan tolok ukur industri melalui perbandinagan rasio margin keuangan utama dan rasio margin bisnis.

Jika berkinerja buruk dan relatif kecil dibanding tolok ukur industri sejenis, pemilik perlu mengambil tindakan cerdas untuk memperbaiki sistem dan manajemen keuangan bisnis makanan mereka secara simultan nan berkelanjutan. Standar industri mempunyai ijin ISSO mereka sendiri, artinya pengusaha perlu melihat melalui lembaga resmi pemerintah.

Check Also

Surat keterangan usaha kuliner

Surat Keterangan Usaha Kuliner : Bikin SKU Online Aja Bisnis People!

Apabila kamu berencana untuk memulai bisnis kuliner, salah satu hal yang perlu kamu pertimbangkan ialah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *